Mau@Tau,…?
Daur Ulang Air Wudhu.
Berwudhu |
YPM Salman ITB melalui Unit Riset Lembaga
Pemberdayaan Umat ( Salaman Institut for
Community Development) dengan dukungan Kementerian Risat dan Teknologi RI
melalui program SIPTekMan ( Sistem Insentif Teknologi dan Manajemen) tahun 2003
telah melakukan serangkaian riset untuk mendapatkan teknologi alternatif yang
murah untuk mendaur ulang air bekas wudhu.
Teknologi alternatif yang didapatkan
dijadikan sebagai dasar untuk mengembangkan variasi teknologi daur ulang yang
dapat digunakan untuk mendaur ulang air buangan rumah tangga seperti air bekas
cuci pakaian, bekas mandi, bekas cuci piring dan sebagainya. Penyelesaian
masalah kerawanan air yang berdampak lebih luas dilakukan dengan mengembangkan
variasi dari teknologi inti.
Teknologi daur ulang air memiliki tingkat
kesulitan yang unik dan khas. Tingkat kesulitan tersebut berasal dari fakta
bahwa teknologi yang dirancang harus memenuhi syarat teknis dan syarat fikih
Islam. Menurut fikih islam, air yang dapat digunakan berwudhu adalah air yang
tidak berubah warna dan rasanya. Perubahan warna dapat diidentifikasi dengan
alat ukur visual yang terdapat di labolaturium. Tetapi perubahan rasa sampai
sekarang belum ada alat ukurnya. Kesulitan inilah yang berusaha dipecahkan oleh
tim riset dari LPU YPM Salman ITB.
Tim riset ini terdiri atas dosen dan
mahasiswa Jurusan Teknik Lingkungan ITB, serta praktisi yang pernah menjadi
aktivis di Masjid Salman ITB. Selain itu, dalam upaya penyebaran teknologi ini
ke masyarakat dijalin pula kerjasama dengan Pondok Pesantren Al-Falah, Dago.
Kerjasama berbentukuji kepahaman wirausaha dengan teknologi daur ulang air
sebagai produk dan pelibatan santri dalam kegiatan riset.
Sebenarnya Masjid Salman ITB bukan yang
pertama mengembangkan teknologi daur ulang air wudu. Sebelumnya Pondok
Pesantren Darut Tauhid sudah melakukan hal yang serupa. Kelebihan perancangan
yang dilakukan di Masjid Salaman ITB adalah adanya riset mendalam mengenai
teknologi yang murah sebelum penerapan. Selain itu, teknologi yang dirancang
diupaykan menggunakan bahan yang ada di sekitar lingkungan. Dengan demikian,
teknologi yang didapatkan lebih menjamin secara ilmiah, sah menurut syariat
Islam, serta ramah lingkungan.
^ Thank You For Reading It ^
(^ Mudah – mudahan Informasi ini Bermanfaat ^)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih Atas Komentar Saudara.