web widgets

Rabu, 17 Juni 2015

" MENGENAL HISAB DAN RUKYATUL HILAL "



“ mengenal hisab & rukyat HILAL ”


Courtesy : http://kanalsatu.com


Assalamu’alaikum, Wr, Wb.


Ya, pembaca yang budiman, Bagaimana kabar anda ?? Semoga sehat wal’afiat dan berada dalam lindungan Allah SWT. 
Kini, penulis akan memberikan sebuah wawasan untuk anda terkait “ Hisab & Rukyat Hilal “, yang 2 metode tersebut hingga kini masih dipakai dalam penentuan hilal.
 Sebelum mengenal “ Hisab & Rukyat “, adakalanya kita harus mengetahui dahulu, apa itu “ Hilal “ ?? 

Hilal merupakan bulan sabit muda pertama yang tampak diawal bulan hijriah setelah ijtima ( konjungsi ).

Terdapat beberapa faktor ( patokan) dalam penentuan “ HILAL “ =>





1) Altitude, yakni besaran yang menyatakan ketinggian suatu objek benda langit yang diukur dari horizon ke objek langit tersebut.

2) Elongation, yakni besar sudut planet/satelit, bumi dan matahari.

3) Age of Moon ( Umur Bulan ), yakni selisih antara waktu terbenamnya matahari 
( Sunset ) dengan waktu terjadinya ijtimak.

4) Phase ( Fraksi Ilmunasi ), yakni perbandingan intensitas cahaya yang tampak oleh suatu objek langit, dengan yang dipantulkan kembali oleh permukaan planet tersebut. Satuan-nya biasa menggunakan %.

5) Lag, yakni selisih antara waktu terbenamnya matahari ( Sunset ) dengan waktu terbenamnya bulan ( Moonset )
6) Refraksi, yakni pembiasan akibat keadaan cuaca di atmosfer.
7) Dip, yakni efek kerendahan pengamat dalam horizon.


Selain terdapat patokan, terdapat pula hal-hal yang mengganggu proses  “ Rukyatul Hilal “, diantaranya : objek langit yang cahayanya terlalu terang ( sehingga mengganggu objek hilal : bulan ), Cuaca yang tak mendukung, medan pandang horizon yang tak leluasa  ( terbatas ).

Apa itu “ Hisab & Rukyat “ ??

Hisab berasal dari bahasa Arab, yang memiliki arti “ perhitungan “. Dalam ilmu Falak, Hisab merupakan proses penentuan hilal dengan menggunakan analisis matematis-astronomis.

Namun, pada saat ini, terdapat sebuah teknologi berbasis Astro-Software yang praktis dalam “ Hisabul Hilal “, dintaranya Stellarium, Cartes Du Ciel, Cyber Sky, Accurate Times, Accurate Hijr Calculator by Abdurrauf.

Dari berbagai software tersebut, saya menyarankan agar anda dapat mendowload aplikasi Stellarium dan Accurate Hijr Calculator, karena software ini bermanfa’at penuh dalam ilmu falak, terkait penentuan “ HILAL “.

Sedangkan, Rukyat memiliki arti “ pengamatan “. Dalam Ilmu Falak, Rukyat adalah proses pengamatan ( mengamati ) visibilitas hilal pada waktu yang telah ditentukan, biasanya dilakukan setelah ijtim’a ( konjungsi ).

Terdapat beberapa metode dalam rukyat :

1)    Rukyatul Hilal
Adalah proses penentuan awal bulan hijriah dengan melihat hilal secara langsung, jika hilal tidak terlihat maka harus digenapkan.
Metode ini, biasa dipakai oleh Nadhlatul Ulama ( NU ).

2)   Wujudul Hilal
Adalah proses penentuan hilal yang menggunakan 2 prinsip : telah terjadi ijtima’ sebelum matahari terbenam ( Ijtima’ Qablal Ghurub ) dan terbanamnya bulan setelah terbenamnya matahari ( Moonset After Sunset ).
Metode ini, biasa dipakai oleh Muhammadiyah.

3)   Imkanur Rukyat MABIMS
Adalah proses penentuan hilal, berdasarkan keputusan MABIMS (Menteri Agama : Brunai Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura ).
Dalam metode ini, terdapat sebuah patokan dalam penentuan “ HILAL”, sehingga bulan dapat dikatakan “ HILAL “ =>

a)    Minimal altitude (ketinggian ) bulan harus 2 derajat.
b)   Minimal elongasi ( Sudut Matahari-Bulan ) harus 3 derajat.
c)    Minimal umur bulan ( setelah ijtima’ ) harus 8 jam.

Jika, ketiga patokan tersebut telah terpenuhi, maka bulan dikatakan “ HILAL “.
Metode ini, biasa dipakai oleh Pemerintah Indonesia.

4)   Rukyatul Global
Adalah proses penetuan hilal, dimana jika sesorang ( pihak ) telah melihat hilal, maka seluruh negeri-nya, dimana bulan telah mencapai hilal.
Metode ini, biasa dipakai oleh Hizbut Tahrir Indonesia.

Namun kesepakatan akan terjadi melalui " Sidang  Isbat ”.

Berikut sebuah diskusi “ ISBAT “ yang bersifat terbuka, artinya sidang isbat utama ( seminar/diskusi ) dipublikasikan. Ini terjadi pada tahun 2013 ke belakang. Nampak dihadiri oleh Pakar Astronomi, yakni sebagai Ketua LAPAN = Bapak Thomas Djamaluddin  ( Ketiga kanan dari pihak yang sedang berbicara ) =>=>







 

“ ISBAT “ yang bersifat tertutup, mulai dari tahun 2014, artinya sidang isbat utama tidak dapat diliput oleh media, dan hasilnya akan dipublikasikan pada khalayak umum.




Sekilas video terkait penjelasan " Metode Hisab & Rukyatul Hilal " =>





Berikut terdapat pula, video persentasi pengamatan hilal oleh bapak Ar. Sugeng Riyadi - Pembina di CASA. =>







Kini penulis, telah melakukan sebuah analisis terhadap awal Ramadhan 1436 H dengan pertanyaan “ Mengapa menteri agama, menetapkan 1 Ramadhan 1436 H, jatuh pada hari Kamis, 18 Juni 2015 ?? “.








Sumber :





 


Wassalamu’alaikum, Wr, Wb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih Atas Komentar Saudara.